Siapakah Laki-laki Bersorban Putih Itu?
*Linggar Rimbawati
kulihat engkau, ya tuan
dalam mimpiku yang samar
menjelang fajar, pada tidur singkat
setelah munajat: kurindukan seorang kekasih
selembar sorban putih, dan sebatang hidung
di mana sebuah kacamata bertengger di sana
hanya itu, yang kukenali sebagai tanda
itu, mimpi pertama
setelah salat hajatku mencapai yang ketujuh
kulihat lagi engkau, ya tuan, dalam ambang antara sadar dan tertidur
sebuah cincin berbatu zamrud, melingkar di jarimu.
mengangsurkan mukena putih padaku
sementara senyummu pudar dan sorban itu semakin menjauh diterbangkan angin
itu, mimpi yang kedua
Di depanku, terbentang lautan, yang anehnya ada semacam pintu gerbang
Panas matahari menyilaukan mata, tetapi terbaca olehku juga:
Inisial namaku pada anak kunci, dalam genggaman
dan inisial nama seseorang pada gerendel pintu gerbang
itu, mimpi ketiga
setelah itu, tak pernah lagi kau muncul dalam tidurku, ya tuan
padahal telah kering mulutku merapal doa-doa
dan telah ngilu lututku menghaturkan sujud demi sujud
engkau masih sembunyi. Entah di mana
Salam kalam literasi
Sehari-hari aku mengajar bahasa Inggris di UPB UIN-STS Jambi, menyukai kopi dan puisi. Tulisan-tulisanku yang lain dapat dibaca di orchadelovely.wordpress.com.