Pada babak tambahan, CE – Ratu Munawaroh bisa saja membalikkan keadaan
*Fajri Al Mughni
Pada tahun 2012, Chelsea seperti tidak mungkin lagi melanjutkan perjalanan di liga champion. Fase 16 besar, Napoli mengantam Chelsea dengan skor 3-1. Tapi Chelsea tak putus asa, perjuangan harus tetap dilanjutkan. Pada laga berikutnya, Chelsea dan Napoli berbagi angka, 4-4. Keajaiban terjadi pada babak tambahan, Ivanovic menjadi pahlawan. Golnya merubah angka menjadi 5-4.
Laga selanjutnya, Chelsea dihadang raksasa Spanyol, Barcelona. Tapi, sekali lagi, dengan perjuangan Spartan, Barcelona tertunduk layu. Gol Torres merontokkan seluruh bulu roma pemain Barcelona. Chelsea ke final bertemu dengan Bayer Muenchen. Semua orang mengunggulkan The Bavarian. Tapi takdir berkata, Chelsea-lah yang juara.
Dipenghujung tahun 2020, masyarakat Jambi disuguhkan sebuah pertandingan yang dahsyat. Lebih dahsyat dari liga champion sewaktu Chelsea menjadi juara.
Tiga pasangan calon Gubernur bertarung “hampir” habis-habisan. Kata orang Jambi, “covid covidlah situ, pokoknya tim pemenangan tetap bergerilya””.
Setelah pertarungan pada waktu normal, Al-Haris-Sani unggul tipis. Di ruang ganti CE – Ratu, tim “pelatih dan official” berkhutbah panjang lebar. Intinya, mereka menyemangati para “pemain” agar tetap berjuang. Karena skor kekalahan sangat tipis, maka kemungkinan untuk membalikkan keadaan sangat terbuka lebar. Go go go..
Babak tambahan dimulai. CE – Ratu menunjuk Yusril Ihza Mahendra sebagai peracik strategi untuk membantu dalam memperkuat lini pertahanan, sekaligus meramu para penyerang agar menghasilkan gol. kalau bisa gol cantik.
Melihat dan mendengar kabar bahwa Tim CE – Ratu menunjuk Yusril, tim Al-Haris-Sani berdebar-debar hatinya. Mereka wajib waspada.
Ada beberapa orang dari tim berucap begini, “pertahanan terbaik adalah menyerang”. Tapi filosofi itu dibantah oleh yang lain. Katanya, kita harus menggunakan filosofi “cara menyerang yang baik adalah dengan bertahan”. Kemudian, datanglah salah seorang dari tim yang mengetengahi, “tenang, kita akan berusaha semaksimal-mungkin bertahan dengan cara terbaik, dan melakukan serangan balik ketika ada peluang”.
Angan dan angin kemenangan mulai melambai-sepoi. Angin sepoi membawa kabar bahwa tim CE – Ratu telah terbang ke Jakarta membawa buntalan yang berisikan strategi alias barang bukti. Kabarnya, para saksi juga ikut menemani untuk bertemu dengan tim pengacara atau advokasi. Tampaknya, strategi mereka terukur dan melebur. Terbayang sudah janur akan berpindah.
Waw.. sungguh ini pertandingan yang paling seru. Tidak hanya mendebarkan, menguji adrenalin, tapi juga menegangkan. Berat tapi berharap. Serasa joran pancing yang disambar induk patin 15 kilo.
Mengapa tim Al-Haris-Sani harus waspada?
Pertama: Yusril Ihza Mahendra sangat akrab dengan kemenangan. Ia pernah menjadi tersangka kasus korupsi biaya akses Sistem Administrasi Badan Hukum oleh Kejaksaan Agung. Tapi ia lolos dan menang. Tidak hanya itu, MK juga pernah mengabulkan beberapa gugatan yang dilaporkan Yusril. Pokoknya, Yusril sering sekali menang dalam pertarungan.
Kedua: dalam tim CE – Ratu ada nama Sukandar. Sukandar pernah ditetapkan kalah dalam pertarungan pemilihan Bupati Tebo, tapi pada babak tambahan, justru Sukandar membalikkan keadaan, dan menang. Tentu dalam babak tambahan pertarungan Gubernur ini, Sukandar memberi sumbang-saran. Tim Al-Haris-Sani harus hati-hati.
Kalam berakhir. Semoga pertandingan dapat berjalan dengan baik. Wasit dan asisten harus benar-benar adil. Video Assistant Referee atau VAR tidak boleh diselewengkan. Harus benar-benar dilihat secara teliti, agar para supporter tidak saling bacok.
Setelah pertandingan usai, tutuplah buku. Kemudian saling merangkul, macam Jokowi yang merangkul Prabowo dan Bang Sandi.
Salam kalam literasi
25 Desember 2020. Tanggal dimana orang-orang masih saja berdebat soal ucapan selamat natal. Bosan tau.