Ngopi dan Silaturahmi Alumni Al-Azhar-Mesir
*Hermanto Harun
Ukhuwah itu sangat mahal. Kemenangan umat tidak bisa diraih tanpa persaudaraan umat. Begitu kira-kira pesan Ustadz Syamsi Ali dari Amerika Serikat dalam Zoominar yang beliau sampaikan secara live 28-12-2020. Pesan itu begitu menyentuh kondisi umat hari ini, dimana ukhuwah umat seakan sedang tercerai berai oleh kepentingan sekelompok organisasi dan golongan.
Demi ukhuwah itu lah, kami para alumni al-Azhar Mesir selalu meramunya dalam berbagai pertemuan. Bahkan, untuk para alumni yang berada dan berasal dari Jambi, lebih banyak mengadakan pertemuan silaturrahmi itu dalam acara santai, sembari diskusi tentang kondisi keummatan kekinian.
Sembari menikmati masa liburan yang agak panjang di akhir tahun 2020 ini, kami kembali besua di sebuah kedai kopi di Kota Jambi. Para sahabat yang domisili di luar daerah, menyempatkan diri untuk sekedar sarapan bersama, bercengkrama dengan keakraban sambil sesekali mengulang cerita masa lalu di bumi Mesir yang merekam jutaan kenangan.
Dulu semasa di Mesir, suasana kekeluargaan begitu terasa menyatukan. Ikatan persaudaraan dalam perantauan membuat tali ukhuwah begitu kuat. Rasa senasib sepenanggungan dalam rajutan kultur yang sama menambah rasa persaudaraan menjadi lebih rekat. Ditambah lagi ada wadah yang mengayomi dalam sebuah organisasi Keluarga Mahasiswa Jambi (KMJ) yang telah berdiri di Kairo semenjak tahun 1986-87. Sekarang, organisasi ini bahkan sudah punya rumah sekretariat yang dinamakan Darul Hasan, atas sumbangan hibah Pemerintah Daerah Jambi di masa kepemimpinan Hasan Basri Agus (HBA).
Untuk di Jambi, dalam skala terbatas alumni al-Azhar Mesir, ada Organisasi Internasional Alumni al-Azhar (OIAA) yang menjadi rumah bersama untuk saling bersapa. Untuk alumni Timur Tengah secara umum, ada organisasi Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) yang diharapkan bisa menjadi media dalam merajut tautan komunikasi para alumnus yang berserakan, baik wilayah domisili maupun bidang pengabdian.
Saat ini, para alumni al-Azhar di wilayah Provinsi Jambi, lumayan banyak. Semua sudah mengabdikan diri kepada negeri. Syukur al-lhamdullah, secara umum bisa berbakti kepada umat dan Bangsa, dengan segintang dayo dalam ragam warna dan usaha. Pengabdian mereka bukan semata dilihat dari kelas pendapatan, namun menjadi suluh dan membimbing umat dengan segala rintangan. Ada yang memilih untuk berwiraswasta, mendirikan lembaga agama, menjadi guru ngaji, pengajar di perguruan tinggi hingga ada yang duduk di kursi parlemen.
Diskusi kami menjadi dinamis dan indah, karena keragaman latar keahlian dan profesi yang ditekuni dan dijalani hari ini membuat cara pandang menjadi multi persepsi. Namun, kami telah terbiasa dengan keragaman itu, karena waktu belajar di kampus al-Azhar dulu, kami sudah disuguhi banyak pendapat para ulama tentang suatu masalah. Hampir semua kajian dalam bidang keislaman, selalu ada ruang untuk didiskusikan, selama itu dalam wilayah mutaghayyirat yang sejatinya memang memungkinkan untuk dibincangkan. Namun, kekuatan nalar menjadi basis berpikir, karena mata kuliah filsafat serta usul dan kaidah fiqh di ajarkan, sehingga nalar dan filosofis menjadi pondasi yang menjauhkan kami dari panatisme sempit, baik dalam mazhab fiqih maupun dalam aqidah.
Pertemuan silaturrahmi kali ini terasa lebih sumringah, berjumpa Ustadz Faris BQ, ustaz melenial Trans TV dengan kajian yang selalu kaya gagasan, energik dan cerdik dalam mencari tema tanpa kehilangan marwah. Ada juga Ustadz Ican, bos Khairul Umam yang senantiasa semangat membela umat. Ada juga Dr. Iqbal Bafadhal dan Ustadz Sulhi, M. Daud yang menempah diri mengabdi di Universitas Jambi. Ustadz Rijlan, yang memilih menjdi Hakim, Bang Taslim mengabdi di Kemenag Sarolangun, Ustadz Kms. Muhammad Syafii di bank BI, Fajri Al Mughni fokus mengelola Kalam Literasi, serta pak Ketua, Achmad Sarwani, yang saat ini sedang menjalankan amanah di Gedung Dewan. Tentu banyak lagi dari para alumni yang beragam profesi yang tak terurai di tulisan ini.
Semoga dalam ragam ruang pengabdian, selalu ada ruang untuk memilih posisi membela kebanaran. Fi ayyi ardhi tatha, anta mas’ul ‘an islamiha. (dimanapun berada, maka kalian tetap akan diminta pertanggung jawaban tentang Islam disana). Inilah pesan para masyayikh dan guru kami dari Al Azhar kepada semua mahasiswanya dari seluruh dunia. wallahualam.
Salam kalam literasi
Lorong KS, Alam Barajo, Kota Jambi 28-12-2020