Jerinx SID Berkeringat. “Agama dan Corona adalah Konspirasi”

Jerinx SID Berkeringat. “Agama dan Corona adalah Konspirasi”

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print

Jerinx SID Berkeringat. “Agama dan Corona adalah Konspirasi”

Jerinx SID berteriak Covid 19 adalah konspirasi. Bukan teriakan yang aneh tentunya, bukan pula mengada-ada, apalagi mencari sensasi. Bagi yang paham Punk Rock pasti akan dengan sangat mudah memahami mengapa Jerinx berteriak demikian. Ya, Superman is Dead, salah satu band papan atas Indonesia beraliran Punk Rock, yang bukan kebetulan Jerinx adalah drumernya, salah satu foundernya malah. Sampai disini paham kan maksud saya. 

Belum!

Oke, begini;

Superman is Dead adalah band beraliran Punk Rock.

Apa itu Punk Rock?

“We Can do it Ourselves.” Itulah ideologi dasar penganut aliran ini. Ideologi yang muncul pada sub-budaya orang-orang Inggris kelas bawah tahun 1970-an. Orang-orang kelas bawah yang selalu merasa terjajah orang-orang kelas atas, borjuis kalau kata Karl Marx, Elite Global kalau kata Dina Sulaiman, sebuah kelas yang hidup serba glamor dan menyengsarakan mereka si kelas bawah. Intinya, kelas bawah selalu menganggap kekacauan yang terjadi di dunia sudah pasti karena ulah si kelas atas. Apa memang begitu? Masih banyaknya orang-orang sengsara di muka bumi ini adalah fakta aktual yang memang membenarkan anggapan si kelas bawah itu. Yah bagi anda penggila buku-buku teori kritis pasti juga mengimani anggapan ini.

Kembali ke Jerinx.

Dia mungkin bukan intelektual, tapi saya yakin pengetahuannya mengenai tindas menindas kelas atas kelas bawah tentu mumpuni, kalau pun tidak, se enggak-enggaknya dia pasti paham bahwa dia tidak asal berteriak.

Jadi kembali lagi, teriakan konspirasinya yang tiba-tiba viral itu, bukanlah hal aneh, bukan pula mengada-ada, apalagi hal baru, bukan, teriakan itu sudah sejak dulu, sejak dia dan dua kawannya membentuk Superman is Dead, bahkan mungkin jauh sebelum SID itu sendiri terbentuk.

Belakangan, tudingan bahwa jerinx merupakan seorang pengiman konspirasi berseliweran layaknya jamur berbiak kembang di musim hujan. Begitulah, orang-orang yang didapuk pengiman ini. Dia tertuding kehabisan akal dan kata untuk menerima apa yang menimpa dunia saat ini.

Apa memang begitu? Bukankah orang-orang yang tertuding itu berbicara dengan data dan fakta juga? yah walaupun datanya versi kubu konspirasi sih, tapi tetap saja data. Bukankah kita manusia modern selalu berlandas data. Kalau kata Popper ‘tuang saja datamu, jika cocok pasti akan bertahan, jika tidak, tentu dengan sendirinya akan tersingkirkan.’

Saya setuju dengan Popper!

Kalian beradu data sajalah. Kalau kalian tidak suka dengan teriakan Jerinx yah beradu data saja tidak usah tuding-tudingan. Atau, jangan-jangan justru kalian yang kehabisan akal dan kata membendung para pengiman konspirasi semisal Jerinx ini!

Salam kalam literasi

J. Mohamed

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

InstagramKLI

BacaanTerkini

“Ijazah: Antara Tuhan, Toga, dan Tipu Daya”
“Ijazah: Antara Tuhan, Toga, dan Tipu Daya”
Socrates Naik Dompeng: Logika Liar di Negeri Izin Fiktif
Socrates Naik Dompeng: Logika Liar di Negeri Izin Fiktif
Dosen, Gelar, dan Makalah Copas: Komedi Tragis di Kampus Ilmu
Dosen, Gelar, dan Makalah Copas: Komedi Tragis di Kampus Ilmu
"Wisudawan, Toga, Like, dan Cinta yang Tertinggal di Ruang Dosen"
"Wisudawan, Toga, Like, dan Cinta yang Tertinggal di Ruang Dosen"

KategoriBacaan

ProgramTerbaik

BacaanLainnya

Dosen, Gelar, dan Makalah Copas: Komedi Tragis di Kampus Ilmu
"Wisudawan, Toga, Like, dan Cinta yang Tertinggal di Ruang Dosen"
Guratan Tak Terlihat di Balik Nilai
Pelatihan Literasi Digital di Desa Pematang Pauh 2024
Dari Jambi dan Kendari Menuju Kairo 2024
Persiapan Menuju Negeri Piramida 2025
Dari Jambi Menuju Kairo 2024
Manusia & Agama di Tahun Politik