Guru Siroj dan Tanggal 06 Juli
“Mengenalnya adalah kebanggaan tersendiri, dan dikenal olehnya merupakan puncak kebahagiaan hidup”.
Innalillahi wa inna ilaihi roojiun
Guru kami, ayah kami, panutan kami KH. Ahmad Sirojuddin telah meninggal dunia tepat pada tanggal dan bulan yang sama dengan kelahirannya. Tuan guru lahir pada tanggal 06 Juli 1942, dan wafat tanggal 06 Juli 2020.
Yang bersedih bukan hanya keluarganya, bukan hanya murid-muridnya, bukan hanya manusia di bumi ini, tapi alam semesta pun berduka.
Kita tahu bahwa guru Siroj adalah “Sang Mutiara”. Mutiara kelima dari tiga belas mutiara yang dilahirkan oleh seorang perempuan hebat bernama Fatimah Binti Hasan.
Siapa saja ke tiga belas mutiara itu?
Mutiara pertama adalah Zainab binti H. Muhammad binti H. Usman, kedua Usman bin H. Muhammad bin H. Usman, ketiga Hafsah binti H. Muhammad binti H. Usman, keempat Ahmad Karimuddin bin H. Muhammad bin H. Usman, dan Ahmad Sirojuddin bin H. Muhammad bin H. Usman merupakan mutiara kelima. Keenam, Husniah binti H. Muhammad binti H. Usman, ketujuh, Abdul Khaliq bin H. Muhammad bin H. Usman, kedelapan Suhaimi Az-Zahidi bin H. Muhammad bin H. Usman, kesembilan Fachrurrozi bin H. Muhammad bin H. Usman, kesepuluh Hasanah binti H. Muhammad binti H. Usman, kesebelas Hamdana binti H. Muhammad binti H. Usman, kedua belas Raihana binti H. Muhammad binti H. Usman. Dan mutiara ketiga belas adalah Suhaibatul Aslamiyah binti H. Muhammad binti H. Usman.
Tuan guru Siroj dilahirkan kembar, tapi Allah menghendaki salah satunya lebih dahulu menghadap-Nya, dan menjadi mutiara akhirat. Ia bernama “Husniah binti H. Muhammad binti H. Usman. Kini, guru Siroj telah menyusul sang mutiara ke enam. Semasa hidup, tuan guru menjadi mutiara dunia, dan sekarang tuan guru juga menjadi mutiara di akhirat bersama orang-orang terpilih di surga tertinggi.
Salam Kalam Literasi
Tulisan ini diambil dari naskah buku “KH. Ahmad Sirojuddin HM”; Sang Idola Dari Tanjung Johor.
Fajri Al Mughni