Cintanya Saidina Tsauban
Suatu hari, Saidina Tsauban, salah seorang pembantu Rasulullah SAW merasa gelisah, raut mukanya muram dan beliau tampak lemah lunglai bak seorang yang sedang putus asa.
Melihat hal itu Rasulullah SAW kemudian bertanya kepadanya,
“Ada apakah gerangan yang terjadi pada mu wahai Tsauban?”,
Dengan perasaan sedih bercampur haru Saidina Tsauban pun menjawab,
“Wahai Rasullah, aku tidak sakit ataupun merasa sakit, memang kondisiku selalu begini setiap jauh dari mu sampai aku melihatmu.
Terbesit dalam hanyal ku tentang situasi di akhirat kelak, aku takut tidak bisa lagi melihatmu dekat seperti ini, karena pasti lah engkau kelak di surga berada di level tertinggi berasama para Nabi, sedangkan aku jika pun masuk surga tentu akan berada jauh di bawah tempat mu, atau jika tidak masuk surga maka aku tidak akan pernah melihatmu untuk selamanya”.
Hingga ahirnya kegelisahan Saidina Tsauban tersebut menjadi sebab turunnya Ayat 69 Surah Annisa,
وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا (النساء: ٦٩)
Artinya lebih kurang:
“Barang siapa yang menta’ati Allah dan Rasul nya, maka MEREKA itu akan bersama rombongan yang dianugerahi Allah nikmat yaitu para Nabi, Shiddiiqiin, Syuhada’ dan orang-orang soleh, dan mereka itulah teman yang baik”. [QS: Annisa:69]
Note:
Betapa keta’atan yang didasari “Cinta” sangat berharga, di dalam hadis ditegaskan “cinta” menjadi penyebab seseorang bersama Nabi di surga. Oleh karena itu jangan sampai salah sasaran dalam meletakkan panah cinta karena itu akan menjadi sia sia.
Salam Kalam Literasi
Ahmad Zaki ZH