Pertama, mencatat semua aktifitas dan sinyal informasi negatif dari kecanggihan teknologi. Catatan tersebut diprint out agar dengan mudah mengingat dan mengalahkannya. Misalnya: dampak negatif terhadap kecanduan bermain game, ajakan atau undangan yang bermuatan negatif dalam media sosial, berhati-hati dengan iklan yang bernada pornografi.
Kedua: tentu saya juga mencatat hal-hal positif dari kecanggihan teknologi dan informasi. Catatan ini tidak hanya saya print out, tapi juga saya hafalkan dalam hati setiap poin-poinnya. Misalnya: gunakan mesin pencarian internet untuk mengetahui tentang perkembangan system pembelajaran yang baik, mendownload metode dan cara belajar yang efektif, membuka materi-materi yang diberikan oleh para guru, memanfaatkan media sosial sebagai media mendapatkan informasi terkini, misalnya info tentang perlombaan menulis esai, puisi dan lain-lain.
Melihat bagaimana aktifitas para generasi mileneal hari ini dalam menggunakan smart phonenya, saya berkesimpulan bahwa kebebasan yang diberikan dalam memanfaatkan teknologi informasi melalui smart phone merupakan kebebasan yang bersyarat, yaitu kecerdasan.
Kegagal-pahaman para remaja dan generasi muda terhadap pemanfaatan smart phone dapat memberikan dampak yang tidak sederhana, karena dampaknya dapat mengakibatkan penyakit yang sangat kronis dan sulit disembuhkan. Hoax adalah salah satunya. Hoax merupakan jelmaan nyata dari fitnah, bahkan lebih kejam. Sasaran serangnya adalah para generasi bangsa ini. tanda-tanda terjangkitnya penyakit ini diantaranya adalah; mudah menshare berita dan informasi yang belum jelas kebenarannya, mudah terpancing emosi akibat informasi yang beredar, dan lebih parahnya lagi mempercayai sepenuhnya informasi yang disebarkan walaupun belum tentu benar keasliannya.
Tahun ini, dunia tercengang oleh serangan wabah virus covid 19. Sebuah virus yang masih keluarga corona. Berita-berita dan informasi di media sosial tahun ini sepertinya lebih seru dari pilpres kemarin. Banyak kalangan yang sebenarnya belum cukup umur untuk membicarakan hal tersebut, tapi apa hendak dikata, alam memaksa untuk ikutan berkomentar mengenai covid 19. Sementara pengetahuan tentang itu belum terlalu dipahami. Hasilnya, generasi ini dengan mudah membagikan berbagai macam berita terkait covid 19.