Dari Jambi dan Kendari Menuju Kairo : Keberangkatan Mahasiswa Baru Universitas Al-Azhar, Kairo Gelombang 2 2024
Jambi, 28 November 2024 – Keberangkatan gelombang kedua calon mahasiswa Universitas Al-Azhar, Kairo, membawa kisah tersendiri yang sarat makna. 8 peserta kali ini melanjutkan langkah besar mereka menyusul 27 peserta sebelumnya berangkat di gelombang pertama untuk menuntut ilmu di negeri para ulama, dengan keberangkatan yang penuh harapan dan doa dari keluarga tercinta.
Gelombang kedua ini terdiri dari lima peserta yang bertolak dari Bandara Sultan Thaha Jambi dan tiga peserta lainnya dari Bandara Haluoleo, Kendari. Dari Jambi, mereka ditemani oleh Husni Mahmud sebagai pendamping, sementara dari Kendari, Ustadz Nur Ikhsan memimpin perjalanan. Kehadiran kedua pendamping ini menjadi penguat semangat bagi para peserta, memastikan segala kebutuhan selama perjalanan terfasilitasi dengan baik.
Perpisahan di bandara tak pernah menjadi momen yang mudah. Wajah-wajah keluarga yang mengantarkan hingga pintu keberangkatan memancarkan kebanggaan bercampur haru. Doa-doa terucap, membubung tinggi bersama cita-cita anak-anak mereka yang sebentar lagi akan menggapai horizon baru di Mesir.
Peserta yang bertolak dari Jambi membawa nuansa optimisme, meski perjalanan panjang telah menanti. Hal serupa juga terlihat di Kendari, tempat keberangkatan tiga peserta lainnya. Bandara Haluoleo menjadi saksi bisu langkah pertama mereka menuju masa depan yang lebih cerah.
Sesampainya di Jakarta, para peserta dari kedua titik keberangkatan ini bertemu dan bersiap menghadapi fase berikutnya. Suasana di Bandara Soekarno-Hatta menjadi ramai dengan aktivitas persiapan sebelum boarding. Momen ini menjadi ruang interaksi pertama bagi peserta dari Jambi dan Kendari, menciptakan suasana hangat meski baru saling mengenal.
Penerbangan internasional mereka menggunakan maskapai Etihad Airways dijadwalkan pada pukul 23.20. Transit di Abu Dhabi menjadi salah satu bagian penting perjalanan mereka sebelum akhirnya mendarat di Kairo, Mesir.
Keberangkatan ini tidak hanya melibatkan delapan peserta dari Kalam Literasi Indonesia. Dari berbagai penjuru Nusantara, peserta lain dari Lombok, Riau, dan Sumatera Utara juga turut serta, difasilitasi oleh Yayasan Bina Mustaqbal Internasional melalui Markaz At-Tatwir. Bersama-sama, mereka adalah bagian dari rombongan besar mahasiswa yang mengusung semangat keilmuan ke negeri seribu menara.
“Semoga perjalanan ini diberkahi dan menjadi awal dari kisah yang penuh keberhasilan,” ujar Husni Mahmud sebelum keberangkatan di Bandara Sultan Thaha, menyampaikan pesan motivasi kepada peserta yang didampinginya.
Keberangkatan gelombang kedua ini menegaskan bahwa semangat belajar tidak mengenal batas wilayah. Langkah-langkah kecil yang dimulai dari Jambi dan Kendari kini menjelma menjadi perjalanan besar menuju Kairo. Setiap peserta membawa doa dan harapan keluarga, serta cita-cita pribadi yang kelak akan mereka wujudkan di tanah para ulama.
Semoga perjalanan ini menjadi awal dari babak baru yang gemilang. Kairo menunggu, dan masa depan cerah telah menanti mereka yang berani bermimpi besar.
“Seperti langit yang luas, begitu pula ilmu yang kalian cari—tak ada batasnya. Semoga perjalanan ini menjadi ladang ilmu yang memberi manfaat tak hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk banyak orang.”