Dulu, Saya mirip dengan Fiki Naki
Pliis, sahabat-sahabat pembaca yang budiman jangan tertawa. Boleh-boleh saja kan kalau saya merasa mirip dengan Fiki Naki?
Fiki Naki memiliki nama asli Muhammad Fikih Ayatullah, lahir di Pekalongan, 24 Juli 2000. Coba perhatikan, nama saya dengan nama Fiki agak mirip. Fajri-Fiki. Tempat lahir juga begitu, Pekalongan-Pulau Temiang. Dia lahir tanggal 24, saya tanggal 25. Dia bulan juli, saya bulan September. Dekat kan? Tahun lahirnya juga tidak jauh-jauh amat. Dia melayu Riau, saya melayu Jambi. Dia ada lesung pipi, nah kalau saya, lesung ada dipipi.
Haha.. cukup, saya geli sendiri menulisnya. Sebenarnya bukan itu hajat dari tulisan ini. “mirip” yang ku maksud adalah, dulu, saya punya cita-cita ingin menguasai banyak bahasa seperti Fiki, tapi tak kesampaian. Karena apa? Tentu bukan karena salah formasi, bukan juga karena salah stiknya, tapi memang karena saya termasuk manusia yang malas belajar. Utamanya belajar bahasa.
Beberapa waktu yang lalu, saya coba menggunakan ome tv, tapi segera saya uninstall. Gila, isinya radikal semua. Entah kenapa, ketika sedang menggunakan aplikasi itu, jantung saya berdebar-debar. Ada rasa-rasa takut ketahuan guru Irhami. Jelas saya tak cocok main yang begituan.
Tapi Fiki, santai saja. Malah sekarang dia terkenal, terkenal bahwa dia bukan hanya tampan, tapi juga cerdas. Fiki merubah image ome tv yang sebelumnya hanya aplikasi tempat ngobrol-ngobrol biasa saja, menjadi aplikasi edukasi. Edukasi belajar bahasa Asing.
saya lihat, sudah ada bebera pengguna ome tv yang meniru gaya Fiki. Berbahasa Asing juga, bahkan saking asingnya, banyak yang tak paham.
Fiki diundang ke podcast Deddy Corbuzier, Fiki bilang, dia tidak pernah kursus bahasa secara khusus. “gimana mau bayar kursus, sementara rumah orang tua saja masih ngontrak”. Mendengar itu, lemas lututku. Orang yang mirip denganku memiliki mentalitas pejuang yang tangguh.
Fiki, meski kini sudah terkenal, tapi gayanya masih melayu nian. Sopan santun dan tuturnya tak tergerus oleh ketenaran. Kelihatannya, Fiki juga lelaki soleh, rajin ibadah, dan patuh kepada orang tua. Anak UIN lah pulak.
Fiki Naki menjadi idola baru di Tanah Air. Gadis-gadis remaja menjerit-jerit jika mendengar namanya, apalagi kalau kalau bertemu. Kemarin Fiki bermain ome tv dan bertemu dengan gadis Indonesia, apa yang terjadi? Gadis itu hampir pingsan. Bibirnya ragu mau berucap, pipinya menggembung, lobang hidungnya kembang-kempis tak tentu arah, duduknya tidak tunak, gelisah macam ikan gabus bertemu induk toman. Kok bisa gitu ya? Tampaknya, Baim Wong cemas, Rafi Ahmad pura-pura tak tau, Atta Halilintar mungkin kurang terlalu khawatir, karena sedang sibuk mengurusi jadwal tunangan dengan Aurel.
Kepada Fiki, teruslah berkarya. Impiannya bisa menguasai minimal 10 bahasa, ku doakan agar menguasai lebih dari itu. Kalau bisa, kuasai juga bahasa Batang Asai.
Salam. Kalam literasi
*Fajri Al Mughni