2020 Tahun Kejutan?
*Ahmad Fikri Syarif
Menjelang peralihan tahun 2020 ke tahun 2021, masyarakat Indonesia diberi “kado” oleh pemerintah berupa Reshufle Kabinet. Memasukkan 6 putra bangsa ke dalam Kabinet Pemerintahan Jokowi, menjadi Menteri.
Pertama mendengar berita ini, saya sedang diskusi bersama ketua GP Ansor Kota Jambi. Oleh karna salah satu Menteri baru itu ialah Gus Yaqut, Ketum GP Ansor. Otomatis, diskusi jelas menjadi lebih hangat.
Ada banyak kejutan, isu dan berita. Tak mungkin semua dituangkan disini. Tulisan ini bukan google. Tulisan ini hanya menyajikan cerita/opini sesuai dengan pilihan prioritas penulis.
Keterkejutan terbesar yang kita terima adalah pandemi COVID 19, Corona. Secara pribadi, saya berpendapat bahwa pandemi ini adalah ujian kolektif – personal bagi kita semua. Pandemi ini mengingatkan kita semua untuk siap tak siap harus siap dengan situasi terburuk dunia. Pandemi ini pun juga menjadi salah satu tonggak tuntutan kemajuan peradaban modern.
Walau ditengah-tengah masyarakat isu pandemi masih saja menjadi pro dan kontra. Masih ada sebagian yang mempercayai bahwa pandemi hanya akal-akalan pemerintah atau kelompok tertentu untuk kepentingan tertentu. Jika anda tak sepakat, nasehati saja mereka-mereka itu, jangan juga dipaksakan.
Perbedaan seperti ini selalu saja ada. Dari dulu pun juga sampai hari ini dan (mungkin) esok hari. Dibutuhkan kebijaksanaan diri dalam menyikapi perbedaan-perbedaan yang ada.
Generasi masa depan akan melihat fenomena ini sebagai pelajaran peradaban yang berharga. Untuk mempersiapkan dan meneruskan tatanan kehidupan yang lebih baik. Kita tak menutup mata banyak orang kehilangan pekerjaan mereka, banyak orang yang stres karna perusahaan mereka bangkrut, anak mereka susah diatur karna tak bisa ke sekolah, dan soal-soal lainnya.
Tapi percayalah, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini membawa hikmahnya sendiri. Khususnya bagi mereka-mereka yang mau mengambil hikmah itu. Banyak pula orang-orang sadar bahwa dunia senantiasa berubah dan kita harus senantiasa bisa beradaptasi pula.
Banyak pekerjaan hilang tapi banyak pula pekerjaan baru muncul. Ada pola lama yang dipaksa berganti dengan pola baru yang harus kita yakini bisa lebih baik sesuai tuntutan zaman.
Dampak corona; Pemerintah kelabakan, agenda nasional diundur dan dibatalkan, Bansos membuat mumet pikiran banyak orang, Pilkada diundur, dan banyak lagi. Tidak saja di dalam negeri, tapi juga diluar negeri. Dampak corona, dunia (terpaksa) berubah.
Selamat Jalan 2020. Engkau akan tercatat dalam tinta sejarah sebagai tahun yang amat mengejutkan.
Selamat Datang 2021. Engkau ialah tahun harapan setelah kami cukup dikejutkan dengan segala kejutan di 2020. Semoga kita tetap sehat. kuat dan tabah dalam mengarungi samudra kehidupan.
Salam Kalam Literasi
Malapari. 26 Desember 202