UAS Menjawab pertanyaan: Apakah sama berbakti kepada orang tua dan mertua?
*Fajri Al Mughni
Seperti biasa, dimana saja UAS memberi kuliah atau ceramah, setelah itu akan ada sesi tanya jawab. Kadang juga sesi dialog. Untuk sesi tanya jawab, panitia memberikan kesempatan kepada jamaah untuk menyampaikan pertanyaannya melalui kertas-kertas yang sudah disediakan. Karena jika pertanyaan diajukan secara langsung, khawatir tidak cukup waktu.
Kali ini datang pertanyaan dari salah satu jamaah ketika UAS ceramah di Gayo Lues, Aceh. Sebenarnya ada banyak pertanyaan, tapi pada kesempatan ini saya akan membahas satu saja. Kira-kira begini pertanyaannya; apakah sama berbakti kepada orang tua dan kepada mertua?
UAS memulai nasihatnya dengan beberapa analogi sederhana, “kau jumpa dengan istrimu waktu dia umur berapa? 25 tahun. “selama 25 tahun umurnya siapa yang ngasih dia makan? Tentu bapak sama emaknya.
Orang yang punya ternak ayam, ikan, saja tak mau begitu saja memberikannya kepadamu, nah ini anak gadis dikasihkannya kepadamu. Sedangkan kamu tak pulak ganteng, malah macam PKI, (Pendek, Kecik, Itam).
Emakmu sayang kepadamu karena engkau anaknya, pun begitu dengan bapakmu. Tapi ini bukan emakmu, bukan bapakmu, namun mau memberikan anak gadisnya kepadamu. Kira-kira kenapa? Mana yang lebih hebat? Orang tua atau mertua? Jelas dalam konteks ini, mertua lebih baik. Maka, sayanglah engkau pada emakmu, sayang jugalah kepada mertuamu. Untuk itu kepada para calon mertua, carilah menantu yang soleh agar ia mampu memahami makna sayang kepada mertua.
Salam Kalam Literasi
Artikel ini disarikan dari video ceramah Prof. Dr. Ust. Abdul Spmad, Lc., MA (UAS) yang tayang di youtube.