Persembahan Seorang Santri : Ulasan Ringan

Persembahan Seorang Santri : Ulasan Ringan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print

Persembahan Seorang Santri : Ulasan Ringan

persembahan

Sebuah Persembahan Untuk Abah kami, Guru kami KH. Muhammad Nadjmi Qodir Ibrahim dari anak dan murid-muridmu.

Buku ini merupakan apresiasi dan sebuah pengabdian seorang murid terhadap guru. Selain itu, ini juga apresiasi dari anak dan cucu yang mencoba untuk menghadirkannya dalam bentuk tulisan ringan. Meskipun tidak dapat dikategorikan sebagai novel, gaya penulisan ini lebih cenderung pada feuches.

Alur bahasa yang ringan sengaja divisualkan dalam perjalanan sang guru selama memangku tugas selaku pengemban estapet yang diamanahkan untuk mengabdi kepada umat melalui jalur pendidikan di Pondok Pesantren As’ad.

Dua posisi sekaligus disandang oleh guru Nadjmi; sebagai ulama dan umara. Oleh sebab itu, dua sisi yang sekaligus berjalan sabagaimana adanya, mengalir pada guru Nadjmi bagaikan dua sisi mata pedang menyertai langkah-langkahnya di bawah bendera amanah yang harus ditegakkan.

Apa yang terhidang dalam buku ini, merupakan selayang pandang perjalanan seorang tokoh yang tidak hanya membesarkan anak-anaknya, tetapi juga anak-anak umat sebagai pilar yang aktif dalam menjaga agama Islam dan ajarannya.

Beliau tidak hanya memposisikan dirinya menjadi orang tua bagi anak kandungnya, namun juga menganggap para santrinya seperti anak sendiri. Secara keseluruhan, Ilustrasi yang utuh dari seorang ayah sekaligus seorang guru yang patut untuk diikuti dalam prinsip prinsip khairul ummah.

Bukan sekadar itu, Guru Nadjmi mencoba mengelaborasi dirinya dalam praxis yang dapat dicontoh para muridnya selaku politikus hakiki. Hal ini agaknya diambil oleh sang guru dari jejak ayahnya sendiri yang banyak berpengaruh terhadap sepak terjangnya dalam perjalanan yang telah terukir. Akhirnya, manispesto keikut-sertannya secara langsung dengan sang ayah dimasa KH. Abdul Qodir berjalan selaku Ulama dan Umara.

Salam Kalam Literasi

Muhammad Kamal Muchtar
26 Agustus 2020

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

InstagramKLI

BacaanTerkini

Dosen, Gelar, dan Makalah Copas: Komedi Tragis di Kampus Ilmu
Dosen, Gelar, dan Makalah Copas: Komedi Tragis di Kampus Ilmu
"Wisudawan, Toga, Like, dan Cinta yang Tertinggal di Ruang Dosen"
"Wisudawan, Toga, Like, dan Cinta yang Tertinggal di Ruang Dosen"
Guratan Tak Terlihat di Balik Nilai
Guratan Tak Terlihat di Balik Nilai
Daha
Proyek Historiografi DAHA

KategoriBacaan

ProgramTerbaik

BacaanLainnya

"Wisudawan, Toga, Like, dan Cinta yang Tertinggal di Ruang Dosen"
Guratan Tak Terlihat di Balik Nilai
Proyek Historiografi DAHA
Pelatihan Literasi Digital di Desa Pematang Pauh 2024
Dari Jambi dan Kendari Menuju Kairo 2024