Ini Soal Kiamat

Ini Soal Kiamat

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Email
Print

Ini Soal Kiamat

Ini Soal Kiamat: Benarkah Prediksi Dukhon 8 Mei 2020?

Soal kiamat ini disebut peristiwa dukhon di dalam berita. Katanya akan terjadi dalam hitungan jam, tanggal 15 ramadhan atau 8 mei 2020. Saya yang awam ini ribet membaca analisanya. Nantilah dibaca ulang lagi. Yang saya pahami, “mamnu’ ad-dukhon” (dilarang merokok).

Jauh sebelum prediksi ini, pada tahun 2013 Andre Taulany kalang kabut oleh informasi bahwa kiamat sudah dekat. Om Deddy Mizwar berhasil membuat Andre tobat. Gak tau tobat nasuha atau bukan. Karena sepertinya Andre masih ngisap dukhon.

Mundur lagi, suku maya memprediksi bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2012. Tapi tandanya bukan dukhon, namun banjir bandang. Waktu itu saya kurang tau pasti siapa yang dibuat tobat. Yang pasti, pada tahun itu saya belum menikah.

Kita kembali ke dukhon tanggal 8 mei ini.

Waduh.. sekarang tanggal 7 mei. Berarti besok bumi akan berasap. Kalau kata Prof. Murraweh Mosa Nassar, “Kiamat dipelupuk mata”. Apa ini ada kaitannya dengan dua orang pekerja di PT Sampoerna yang meninggal dunia? Memang mereka meninggal bukan karena dukhon (asap rokok), tapi setidaknya mereka bekerja di perusahaan dukhon. entahlah..

Kiamat

Dengan prediksi ini sepertinya ada juga yang dibuat kalang kabut. Paling tidak di media sosial mulai gaduh. Saya pun dijapri oleh beberapa kawan. Menanyakan tentang prediksi itu. Saya jawab sekenanya saja, “ente masih ngerokok?” dia jawab, “iya, mestilah”. “Nah kalau gitu siap-siap saja”. Eh.. dia malah tertawa.

Saya dipaksa membuka kaji lama. Saya cari beberapa buku yang sudah berdebu. Setelah saya bersihkan, buku itu tampak seperti buku baru. Bismillah, saya mulai membaca. Makin banyak halaman yang dibaca, makin pening kepala. Semakin takut juga jadinya. Berdasarkan bacaan itu, harusnya bumi sudah kiamat.

Saya berhenti membaca, khawatir tak tamat sampai besok. Sementara besok akan ada dukhon. saya putuskan untuk segera mandi, setelah itu saya ke warung beli es batu. Untuk pasangan es buah berbuka nanti. Sambil memotong buah belewah, alpukat, naga dan kates alias papaya, saya menyimpulkan untuk melakukan beberapa hal terkait informasi dukhon ini.

Pertama, saya tidak peduli dukhon mau terjadi besok atau lusa. Karena bukan dukhonnya yang menjadi persoalan. Tapi antisipasi apa untuk menetralisirnya. Kedua, Jika memang besok terjadi dukhon, biarkan saja. Toh selama ini saya sudah berusaha untuk berbuat baik sebagai bayangan dari surga. Saya masih ada waktu berbuat kebaikan sampai besok, tentu sebuah kebaikan sebagai lanjutan dari kebaikan-kebaikan sebelumnya. Bukan mendadak baik, cari muka sama Tuhan.

Udah, mungkin itu saja dulu. Takut kebanyakan, kesannya jadi sok tahu nantinya.

Salam kalam literasi

Fajri Al Mughni

7 Mei 2020 (besok tanggal 8 mei)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

InstagramKLI

BacaanTerkini

“Ijazah: Antara Tuhan, Toga, dan Tipu Daya”
“Ijazah: Antara Tuhan, Toga, dan Tipu Daya”
Socrates Naik Dompeng: Logika Liar di Negeri Izin Fiktif
Socrates Naik Dompeng: Logika Liar di Negeri Izin Fiktif
Dosen, Gelar, dan Makalah Copas: Komedi Tragis di Kampus Ilmu
Dosen, Gelar, dan Makalah Copas: Komedi Tragis di Kampus Ilmu
"Wisudawan, Toga, Like, dan Cinta yang Tertinggal di Ruang Dosen"
"Wisudawan, Toga, Like, dan Cinta yang Tertinggal di Ruang Dosen"

KategoriBacaan

ProgramTerbaik

BacaanLainnya

Dosen, Gelar, dan Makalah Copas: Komedi Tragis di Kampus Ilmu
"Wisudawan, Toga, Like, dan Cinta yang Tertinggal di Ruang Dosen"
Guratan Tak Terlihat di Balik Nilai
Pelatihan Literasi Digital di Desa Pematang Pauh 2024
Dari Jambi dan Kendari Menuju Kairo 2024
Persiapan Menuju Negeri Piramida 2025
Dari Jambi Menuju Kairo 2024
Pilpres dan Mahasiswa
Menapaki Mimpi di Mesir dan Turki
Pelepasan Calon Mahasiswa 2023