Ada Corona di Media Sosial

Media sosial -simalakama Teknologi Informasi Dan Kontrol Terhadap Para Penggunanya

Oleh: Fajri Al Mughni

Perkembangan zaman menuntut perubahan di semua aspek kehidupan. Teknologi, sebagai anugerah zaman, bukan hanya tren, tetapi kebutuhan esensial untuk semua. Kapan dan dimana saja, tua, muda, bahkan belia sudah akrab dengan teknologi, baik teknologi sebagai alat informasi atau komunikasi. Semua kecanggihan teknologi dan informasi di era ini berbasis internet, sehingga memanjakan semua penggunanya.

Di masa lalu, komunikasi terbatas pada surat-menyurat, bahkan melibatkan hewan seperti burung sebagai perantara. Sementara alat informasi yang digunakan adalah insting dan feeling dalam membaca tanda-tanda alam. Saat ini, era seakan menyesuaikan kebutuhan, alat komunikasi modern menggantikan referensi lama, surat-menyurat berkurang, burung bebas terbang, hewan memilih jalannya. Hal inilah yang dinamakan sebagai proses globalisasi.

Persaingan global dalam bidang teknologi dan informasi menimbulkan dua dampak sekaligus, yaitu positif dan negatif. Dampak positifnya sangat bermanfaat untuk keterbukaan informasi, tetapi dampak negatifnya juga diperhatikan pemerintah. Generasi muda berterima kasih, tapi juga mengadukan keluhan terkait kemajuan teknologi ini.

alat-alat teknologi

Generasi Smart Phone

Penerus generasi ini tidak mengenal smartphone, tapi smartphone adalah perangkat pintar yang membuat penggunanya cerdas. Sederhananya adalah generasi smart phone merupakan generasi baru yang menggunakan smart phone tanpa ada bimbingan dan pelajaran dari para pendahulunya.

Kebebasan penuh kini diperoleh oleh generasi terkini dalam memanfaatkan smartphone. Mereka memiliki keleluasaan untuk memilih jenis smartphone yang diinginkan, yang seringkali ditentukan oleh keadaan ekonomi keluarga. Dengan leluasa, mereka dapat menjelajahi berbagai situs online, menikmati momen kesendirian di kamar, menyelinap di bawah ranjang, memanjat pohon akasia dengan semangat petualangan, atau bahkan mengakses internet secara bebas melalui smartphone tanpa batasan apa pun.

Sebagai seorang anak bangsa saya harus berpikir lebih positif, tapi ternyata sikap positif tidak bisa hanya dipikirkan, namun wajib dengan tindakan. Ketika pemerintah dan para guru memberikan penyuluhan tentang penggunaan smart phone yang positif, akan ada banyak pelajar termotivasi untuk mengamalkannya, tapi apalah daya, penyuluhan tinggal penyuluhan, motivasi berhenti berdenyut, yang tinggal hanya harapan dan tingkat kesadaran yang memang belum matang. Walhasil, media sosial dengan segala informasi yang negatifnyalah keluar sebagai pemenang. Orang tua tidak tahu, para guru lepas tanggung jawabnya.

Tapi alhamdulilah, dengan mengetahui banyak hal tentang informasi-informasi yang negatif, setiap harinya seorang anak bangsa diajarkan harus berusaha melawan agar terjauh dari itu. Ada beberapa langkah cerdas yang mungkin bisa dicoba untuk melawan informasi negatif tersebut:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

BacaanTerkini

Pen Besi di Kaki Ibu Siti, dan Besi Tumpul di Kepala Pejabat Negeri
Siti Maswa, Sang Perempuan dengan Pen ...
“Ijazah: Antara Tuhan, Toga, dan Tipu Daya”
“Ijazah: Antara Tuhan, Toga, dan Tipu ...
Socrates Naik Dompeng: Logika Liar di Negeri Izin Fiktif
Di tanah Merangin dan Sarolangun yang ...

KategoriBacaan

ProgramTerbaik

BacaanLainnya

Siti Maswa, Sang Perempuan dengan Pen Besi yang Masih Menancap di Kaki
Dosen, Gelar, dan Makalah Copas: Komedi Tragis di Kampus Ilmu
"Wisudawan, Toga, Like, dan Cinta yang Tertinggal di Ruang Dosen"
Guratan Tak Terlihat di Balik Nilai
Pelatihan Literasi Digital di Desa Pematang Pauh 2024
Dari Jambi dan Kendari Menuju Kairo 2024
Persiapan Menuju Negeri Piramida 2025
Dari Jambi Menuju Kairo 2024